Bising lalu-lalang mahasiswa dengan seragam dan atribut ospeknya mulai banyak meninggalkan gimnasium. Mereka harus berpindah ke fakultas masing-masing. El Armandio salah satu di kerumunan itu. Sebagai mahasiswa baru, ia berjalan begitu santai, nampak tidak takut dimarahi oleh kakak tingkat. Padahal, kebanyakan teman seangkatannya banyak yang berlarian karena takut ditegur. 

Namun, sebuah suara perempuan dan tepukan di bahu menghentikan langkahnya.

“Hei, Merah! Pita kamu jatuh. Nanti kalau hilang dimarahin kating.” 

El langsung melihat name tag perempuan itu. Leya Gishaira.

El tersenyum tipis dan mengangguk pelan. Sedikit terkejut ada yang memedulikannya di tengah ramainya lalu lalang. Padahal, bisa saja perempuan itu membiarkan pitanya jatuh. 

Leya langsung memberikan pita El. Namun, tiba-tiba perempuan itu jongkok dan membenarkan tali sepatu El. “Ini juga harus bener, nanti kating marahin kamu kalau tali sepatunya lepas.”

El tercenung sejenak. “Makasih.” Hanya satu kata itu yang akhirnya keluar.

Leya tidak menjawab. Ia langsung berdiri dan pergi meninggalkan El yang sekarang masih terdiam.

Apakah kembali berkenalan dengan si perempuan baik bernama Leya Gishaira?

***