Dua orang gadis berjalan sembari membawa plastik hitam besar berisi sampah. Mereka menuju tempat pembuangan sampah yang terletak tak jauh di area luar Pesantren Nur Al-Fayed. Gadis yang berpakaian serba hitam itu bernama Khadijah. Di sebelahnya, ada Sakinah yang merupakan pengurus pesantren. Ketika mereka hendak berbalik, keduanya terpaksa berhenti kala ada seseorang yang menghadang.

Khadijah tetap pada posisinya, menatap jalanan aspal yang ia pijak. Dapat ia lihat sepasang kaki beralaskan sneakers hitam di hadapannya. Dapat pula ia ketahui jika orang yang sedang menghadangnya saat ini adalah laki-laki.

\"Ning, kayaknya ini preman, deh. Penampilannya kayak preman,\" Sakinah berbisik di dekat telinga Khadijah. 

Khadijah mengangkat kepalanya sedikit guna melihat sosok di hadapannya. Hanya sekilas, kemudian ia kembali menundukkan kepala.

\"Hai!\" sapa laki-laki itu dengan santainya.

Sakinah tampak cengo, sementara Khadijah masih terdiam. Ia hanya mengangkat kedua alisnya, merasa heran dengan laki-laki itu.

\"Ayo, nikah!\" Dua kata itu terlontar begitu santai sambil menatap Khadijah. 

Khadijah terdiam sejenak. \"Maaf, apakah Anda sedang mabuk? Atau salah mengonsumsi obat?\" Gadis itu bertanya hati-hati dengan suara berat yang dibuatnya. 

***